Pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas atau difabel. Namun, akses mereka masuk ke perguruan tinggi masih terbatas. Dina Afrianty, peneliti La Trobe University, Australia, membeberkan hal ini dalam presentasinya di helatan konferensi Indonesia Update 2018 di Australian National University (ANU), Canberra, Australia, 15 September 2018 lalu. LayananBimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA Negeri 1 Depok Sleman D.I Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2015. Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi, dan pengentasan problem-problem karir siswa. Adapun faktor BimbinganBelajar PTN & Sekolah Kedinasan Terbaik di Indonesia Tanya, Untuk Belajar Bersama 100% Bergaransi ! Sekilas Bimbel Priority Bimbel Priority merupakan bimbingan belajar dengan spesialisasi bimbel persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri Favorit dan Sekolah Kedinasan, dengan fokus persiapan masuk UTBK SBMPTN sampai Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri serta Ujian saringan Masuk Sekolah Menambahwawasan siswa tentang bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) favorit seperti UI, ITB dan IPB. Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa khususnya dari kalangan Middle-down untuk menimbah ilmu di perguruan tinggi favorit. Memberikan wawasan bagi siswa tentang bagaiman kehidupan MotivasiMasuk Perguruan Tinggi pada Mahasiswa Baru di Universitas "X" Kota Bandung. 1. Untuk mahasiswa agar dapat mengetahui motivasi ia kuliah di perguruan tinggi sehingga dapat memahami dan 2. Untuk para dosen untuk dapat mengarahkan setiap mahasiswa baru, agar dapat menggenapi motivasi para KataBijak Bahasa Inggris dan Artinya - Kata Motivasi Masuk Perguruan Tinggi dalam Bahasa Inggris - Masuk Perguruan Tinggi adalah dambaan setiap siswa yang telah lulus dari Ujian Nasional (UN). Nah, tentu saja setelah siswa lulus pasti akan berangan angan dan berusaha agar dapat masuk ke perguruan tinggi favorit atau perguruan tinggi negeri yang bergengsi. qRvX. Selain tes tertulis, beberapa perguruan tinggi memiliki tes wawancara. Seperti halnya melamar kerja, kamu pun harus sungguh-sungguh menghadapi sesi interview ini. Masa depan kamu taruhannya, sob! Soalnya, wawancara tersebut bisa menentukan apakah kamu diterima atau ditolak. Atau digantungin eh! Untuk mempersiapkan diri menghadapi wawancara, baca rangkuman 22 pertanyaan yang bisa muncul ketika wawancara kuliah. 1. Ceritakan mengenai dirimu? 2. Apa yang membuat kamu tertarik masuk jurusan ini dan kampus ini? 3. Kamu tahu dari mana mengenai info kampus ini? 4. Sejauh ini, apa yang kamu ketahui tentang jurusan ini? 5. Jika nggak diterima di jurusan ini, jurusan apa yang kamu minati? 6. Apa cita-cita kamu? 7. Mengapa kami harus menerima kamu? 8. Apa saja pencapaianmu selama ini? 9. Jika ada hal pada dirimu yang bisa diubah, apa sifat/sikap/kebiasaan/hal yang ingin kamu ubah? 10. Apa saja kelebihanmu? 11. Apakah kamu yakin akan "kuat" kuliah di sini? 12. Seperti apa gambaran dirimu 10 tahun ke depan? 13. Ceritakan pengalaman gagal kamu? 14. Apakah kamu yakin akan diterima? Mengapa? 15. Kegiatan di luar kelas apa saja yang kamu ikuti? 16. Dari skala satu sampai sepuluh, berapa minat kamu masuk jurusan ini? 17. Apakah kamu yakin kalau jurusan ini menjanjikan di masa depan? Jika saya katakan prospek kariernya nggak bagus atau penghasilan lulusannya nggak besar, apakah kamu masih tertarik? 18. Saat kuliah nanti, rencananya kamu akan mengambil kegiatan mahasiswa apa? 19. Apa kesibukan kamu saat ini? 20. Skill apa saja yang kamu kuasai? 21. Siapakah sosok/tokoh yang menjadi inspirasi kamu? 22. Apa yang kamu lakukan di waktu luang? Nah, ini nih kira-kira gambaran pertanyaan wawancara. Ada yang menggali informasi diri, menguji, hingga yang agak mengintimidasi. Hihihi… Apapun pertanyaannya dan di mana pun kampus/jurusan yang dituju, kamu perlu menerapkan prinsip berikut ini dalam menjawabnya * Kenali dirimu. Apa passion kamu, ingat-ingat prestasi dan kegiatanmu selama ini, serta ketahui kekurangan dan kelebiihanmu. *Jujur. Jangan lebay atau “mengarang indah” hal-hal tentang dirimu. Kalau ketahuan—dan biasanya emang ketahuan—bakal berabe. *Jangan fake. Beda dengan poin di atas, maksud fake alias palsu di sini bukannya tipu-tipu, melainkan kamu nggak menjadi diri sendiri. Sebaliknya, kamu mengikuti cara bicara dan pola pikir orang lain yang kamu anggap cool. Saat wawancara, kamu justru harus menunjukkan dirimu apa adanya. Everybody's unique! *Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang jurusan serta kampus yang dituju. *Camkan bahwa nervous dan salah itu wajar. Jadi saat grogi, atau menjawab dengan kurang tepat, kamu jangan langsung panic atau nge-drop. * Jangan terlalu singkat dalam menjawab, apalagi hanya "ya", "tidak". Berikan penjelasan. * Antusias selama sesi wawancara. Jangan pesimis dan down, jika pertanyaannya agak menyecar kamu. *** Youthmanual telah mengumpulkan ribuan informasi seputar profesi, program studi, dan kampus unggulan, serta panduan persiapan kuliah yang komprehensif dalam laman Eksplorasi. Eksplorasi ribuan informasi program studi, karier dan profesi, dan kampus selengkapnya di sini. Baca juga Panduan Persiapan Masuk Perguruan Tinggi Negeri Panduan Persiapan Masuk Perguruan Tinggi Kedinasan Panduan Persiapan Masuk Perguruan Tinggi Swasta sumber gambar - Lulus dengan nilai bagus tentu menjadi idaman semua mahasiswa. Kerja keras selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi terbayarkan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif IPK yang memuaskan. Untuk mendapatkan nilai bagus tentu tidak bisa diperoleh secara juga Rektor Lulusan IPB Punya Tiga Ciri yang Melekat Selain harus rajin belajar, mahasiswa juga perlu menambah pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan lain di luar kampus. Misalnya dengan mengikuti perlombaaan atau kompetisi. Hal ini pula yang dilakukan Komang Yogananda Mahaputra Wisna sejak menjadi mahasiswa baru di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS.Komang yang menjadi mahasiswa Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas ITS ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dalam gelaran Wisuda ke-123 ITS. Komang berhasil lulus dengan IPK nyaris sempurna, yakni 3,93. Baca juga Jadi Mahasiswa Unair Termuda, Ini Tips Sukses SNMPTN ala Hasna Jadi wisudawan terbaik Komang begitu akrab dia disapa, menyelesaikan pendidikan Sarjana hanya dalam kurun waktu 3,5 tahun. Tak hanya itu, Komang ternyata banyak mengukirkan prestasi di kampus pahlawan ini sejak masih menyandang status mahasiswa baru. Di tahun pertamanya, Komang bergabung di sebuah tim untuk mengikuti perlombaan competitive programming. — Sebetulnya, pentingkah surat motivasi motivation letter itu untuk pelamar beasiswa? Apa sulitnya membuat surat untuk mengungkapkan motivasi diri?Marlindah JSA, alumnus Universitas Utrecht, Belanda, dalam presentasinya, Bagaimana Menulis Surat Motivasi yang Baik, di Holland Scholarship Day 2015 di Erasmus Huis, Jakarta, mengatakan bahwa surat motivasi atau biasa disebut dengan statement of purpose merupakan surat pernyataan pribadi yang mengungkapkan mengenai diri kita sebenarnya. "Di situ kita tuliskan apa saja yang telah mempengaruhi perjalanan karier kita, professional interest kita, apa rencana berikutnya, baik pada saat menulis statement of purpose tersebut, dan setelah menyelesaikan studi kita di perguruan tinggi yang akan kita tuju," ujar mengatakan, surat motivasi harus bisa memberikan gambaran mengenai latar belakang dan goals yang dapat memengaruhi agar lamaran dapat diterima di perguruan tinggi tujuan si pelamar. Dari situ akan terlihat keseriusan seorang pelamar dalam menerima beasiswa dan studi di negara pemberi punya acuan, berikut langkah-langkah membuat atau menulis surat motivasi, seperti dijabarkan Marlindah Isi pokok surat motivasi1. Tuliskan hal-hal apa saja yang membuat dan membentuk Anda seperti saat ini, dan jelaskan siapa Anda sekarang Tuliskan alasan Anda berkeinginan melanjutkan pendidikan ke tingkat studi berikutnya, yaitu master ataupun PhD. 3. Apa yang memotivasi Anda melakukan hal-hal tersebut, dan mengapa Anda ingin studi atau belajar penuh kerja keras dan Mengapa Anda memilih negara, khususnya Belanda, sebagai tujuan melanjutkan studi? Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perguruan tinggi internasional menawarkan peluang pendidikan yang berharga bagi calon mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman akademik dan budaya yang berbeda. Namun, proses mendaftar ke perguruan tinggi internasional seringkali kompleks dan menantang. Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis bagi calon mahasiswa yang ingin berhasil dalam proses penerimaan perguruan tinggi internasional. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk diterima di institusi pendidikan yang Anda impikan. berikut strategi sukses di terima di Perguruan Tinggi InternasionalMenentukan Tujuan dan Pilihan Perguruan Tinggi Langkah pertama dalam proses mendaftar ke perguruan tinggi internasional adalah menentukan tujuan pendidikan Anda dan memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan minat, bidang studi, dan preferensi Anda. Lakukan penelitian yang mendalam tentang kurikulum, reputasi perguruan tinggi, program beasiswa, dan persyaratan masuk. Mempersiapkan Dokumen yang Diperlukan Setiap perguruan tinggi internasional memiliki persyaratan dokumen yang berbeda untuk penerimaan mahasiswa baru. Biasanya, ini meliputi transkrip akademik, hasil tes standar seperti TOEFL atau IELTS, surat rekomendasi, esai pribadi, dan portofolio jika diperlukan. Pastikan Anda memahami dengan jelas persyaratan yang harus dipenuhi dan mulailah mengumpulkan dokumen-dokumen ini dengan waktu yang cukup. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Kemampuan bahasa Inggris yang baik merupakan salah satu persyaratan utama untuk diterima di perguruan tinggi internasional. Jika bahasa Inggris bukan bahasa ibu Anda, luangkan waktu untuk memperbaiki kemampuan berbicara, membaca, menulis, dan mendengar Anda melalui kursus bahasa atau program belajar mandiri. Menyelesaikan tes bahasa Inggris seperti TOEFL atau IELTS dengan skor yang baik juga sangat dan Menguasai Ujian Masuk Banyak perguruan tinggi internasional mewajibkan calon mahasiswa untuk mengikuti ujian masuk, seperti SAT atau ACT. Persiapkan diri Anda dengan baik untuk ujian ini melalui studi mandiri, kursus persiapan, dan latihan soal. Memahami struktur dan konten ujian, serta mengembangkan strategi ujian yang efektif, akan meningkatkan peluang Anda untuk meraih skor yang Beasiswa dan Bantuan Keuangan Studi di perguruan tinggi internasional bisa menjadi investasi besar dalam hal biaya. Telusuri peluang beasiswa dan bantuan keuangan yang tersedia untuk mahasiswa internasional. Banyak universitas dan organisasi menyediakan program beasiswa yang ditujukan khusus untuk calon mahasiswa internasional. Buatlah daftar beasiswa yang sesuai dengan profil Anda dan lengkapi aplikasi dengan Aplikasi dengan Cermat Proses pengajuan aplikasi ke perguruan tinggi internasional seringkali melibatkan pengisian formulir online, menulis esai pribadi, dan mengirimkan dokumen-dokumen yang diminta. Pastikan Anda mengisi formulir dengan cermat, menjawab pertanyaan dengan baik, dan mengungkapkan motivasi dan keunikan Anda dengan jelas melalui esai pribadi. Selalu periksa kembali aplikasi Anda sebelum mengirimkannya untuk memastikan bahwa semua informasi yang diberikan sudah benar dan lengkap. Mendaftar ke perguruan tinggi internasional bisa menjadi proses yang menantang, tetapi dengan persiapan dan strategi yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk diterima di institusi pendidikan yang diinginkan. Menentukan tujuan, mempersiapkan dokumen yang diperlukan, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, mempersiapkan ujian masuk, mencari beasiswa, dan mengajukan aplikasi dengan cermat adalah langkah-langkah penting dalam mencapai kesuksesan dalam mendaftar ke perguruan tinggi internasional. Dengan dedikasi, kerja keras, dan ketekunan, Anda dapat mewujudkan impian pendidikan internasional Anda. Lihat Pendidikan Selengkapnya 1Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi mahasiswa baru untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Universitas “X” Kota Bandung. Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2015 Universitas “X” kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Teknik pengambilan data dilakukan pada sampel mahasiswa baru di Universitas “X” kota Bandung, yang berjumlah 330 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner “Student Motivation for Attending University” yang merupakan adaptasi dari alat test yang sama dan dibuat oleh James E Cote dan Charles Levine Journal of College Student Development, 1997. Validitas dari alat ukur ini diuji dengan construct validity menggunakan rumus Product Moment Pearson, sebesar 0,342 – 0,577. Adapun reliabilitas dari alat ukur ini diolah menggunakan Alpha Cronbach, sebesar 0,726. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi. Dari hasil penelitian, sebanyak 36,36% tergolong sebagai mahasiswa yang didorong oleh motivasi Intellectual Development PER. Mahasiswa dengan motivasi Personal-Intellectual Development PER masuk perguruan tinggi didasari oleh keinginan untuk mengembangkan diri, studi dan memahami kompleksitas kehidupan. 2Abstract This research is done to obtain the image of student motivation attending university in “X” University, Bandung. Characteristic of the population in this research is active-students class of 2015 in “X” University Bandung. The method used in this research is descriptive by using survey techniques. Data collection techniques performed on sample population of new-students in "X" University Bandung, totaling 330 people. Measuring instruments used in this study is “Student Motivation for Attending University” which is adapted from James E Cote and Charles Levine Journal of College Student Development, 1997. In this research the validity of the measuring instrument is measured by the construct validity using Product Moment Pearson formula, with the results – The reliability of this measure is processed using Alpha Cronbach, and the results obtained The data were analyzed using frequency distribution techniques. The result of this research reveals that students have Personal-Intellectual Development PER motivation. Students with this kind of motivation, the emphasis is on personal growth, studying and learning, and understanding the complexities of life and the world. 3DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11 Motivasi Masuk Perguruan Tinggi ... 14 Remaja ... 15 Pengertian Remaja ... 15 Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja ... 15 Perguruan Tinggi ... 19 Pengertian Perguruan Tinggi ... 19 Tujuan Pendidikan Tinggi ... 19 BAB III METODE PENELITIAN ... 21 Alat Ukur Motivasi Masuk Perguruan Tinggi ... 23 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 25 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 25 Validitas Alat Ukur ... 25 5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 28 Populasi Sasaran ... 28 Karakteristik Populasi ... 28 Teknik Penarikan Sampel ... 28 Teknik Analisis Data ... 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30 Gambaran Responden ... 30 Data Demografis ... 30 Hasil Penelitian ... 31 Gambaran Hasil Penelitian Motivasi Masuk Perguruan Tinggi ... 32 Tabulasi Silang ... 33 Pembahasan ... 36 Diskusi ... 42 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43 Kesimpulan ... 43 Saran ... 43 Saran Teoretis ... 43 Saran Praktis ... 44 DAFTAR PUSTAKA ... 45 6DAFTAR BAGAN 7DAFTAR TABEL Tabel Distribusi Item ... 24 Tabel Sistem Penilaian Alat Ukur ... 24 Tabel Data Demografis Responden ... 30 8DAFTAR LAMPIRAN 9BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi. Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka. 102 Berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PDDIKTI, 2015 jumlah mahasiswa baru terdaftar secara nasional tahun 2012 sebanyak sedangkan pada tahun 2013 jumlahnya berada pada angka dan terus meningkat sehingga pada tahun 2014 mencapai jumlah Bisa dilihat bahwa mahasiswa baru di Indonesia setiap tahun meningkat. Universitas “X” sebagai salah satu perguruan tinggi di kota Bandung berdiri pada tahun 1965, dan hingga kini memiliki sembilan Fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Informasi, dan Fakultas Hukum. Universitas “X” memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi yang mandiri dan berdaya cipta, serta mampu mengisi dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni abad ke-21 berdasarkan kasih dan keteladanan Yesus Kristus, dan memiliki misi mengembangkan cendekiawan yang handal, suasana yang kondusif, dan nilai-nilai hidup yang Kristiani sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di Universitas “X”. Penelitian mengenai motivasi untuk masuk ke perguruan tinggi yang dilakukan oleh James E. Cote dan Charles Levine 1997 menyimpulkan bahwa motivasi untuk masuk universitas dapat dibagi menjadi 5 tipe, yaitu The Careerist-Materialist CAR, Personal-Intellectual Development PER, Humanitarian HUM, Expectation-Driven EXP, Default DEF. 113 menginginkan pengembangan diri dan pemahaman akan kompleksitas kehidupan menjadi tujuan utama berkuliah masuk dalam tipe Personal-Intellectual Development PER. Mahasiswa yang memiliki motivasi untuk membantu, memperbaiki dunia dan mengubah sistem demi sebuah hasil yang lebih baik masuk dalam tipe Humanitarian HUM. Mahasiswa yang berkuliah dengan tujuan untuk memenuhi harapan atau mengikuti tekanan dari keluarga ataupun teman untuk mendapatkan gelar kesarjanaan masuk dalam tipe Expectation-Driven EXP, sedangkan bagi mahasiswa yang tidak begitu tahu alasan mengapa mereka masuk perguruan tinggi masuk dalam tipe Default DEF. James E. Cote dan Charles Levine 1997 melakukan penelitian pada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, tidak spesifik mahasiswa yang masuk ke suatu perguruan tinggi tertentu. Penelitian ini mengkhususkan perhatian pada motivasi mahasiswa baru di Universitas “X” kota Bandung. Penelitian ini perlu dilakukan diantara mahasiswa mengingat semakin meningkatnya jumlah mahasiswa baru yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu sekali untuk mengetahui motivasi mahasiswa baru untuk kuliah di perguruan tinggi. Dengan menggunakan hasil penelitian masuk perguruan tinggi yang telah dilakukan oleh James E. Cote dan Charles Levine 1997 maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai motivasi mahasiswa baru masuk perguruan tinggi di Universitas “X” kota Bandung. 124 modal mereka dalam karir yang mereka cita-citakan. Mereka mempunyai pendapat bahwa dengan lulus perguruan tinggi maka akan mudah mendapatkan pekerjaan. Oleh 24 orang 26,67 % mengungkapkan dirinya masuk perguruan tinggi karena ingin mendapatkan ilmu lagi, mengenyam pendidikan yang tinggi, dan mengembangkan diri. Mereka memberikan alasan dirinya masuk perguruan tinggi karena selagi mereka masih muda, mereka ingin mengejar ilmu setinggi mungkin. Mereka ingin menambah pengetahuan tentang bidang minat mereka masing-masing. Menurut mereka dengan melanjutkan ke perguruan tinggi dapat memperoleh ilmu, pengalaman yang lebih banyak untuk dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan sebagai manusia yang produktif. Oleh 20 orang 22,22 % mengungkapkan dirinya masuk perguruan tinggi karena didasari untuk memenuhi harapan dan tekanan dari keluarga. Mereka memberikan alasan dirinya masuk perguruan tinggi karena keinginan, dorongan, tuntutan, dan ancaman dari orang tua. Oleh 14 orang 15,56 % mengungkapkan dirinya masuk perguruan tinggi karena keinginan yang didasari usaha untuk membantu orang lain. Mereka ingin bisa membantu memberikan solusi masalah orang lain dengan pengetahuan dan pengalaman mereka studi di perguruan tinggi. Mereka ingin memberikan pertolongan kepada semua orang tanpa terkecuali. 135 tuanya supaya ia menjadi lulusan sarjana apalagi sarjana pada fakultas tertentu yang menurut orang tuanya membanggakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang melatarbelakangi motivasi para mahasiswa baru untuk masuk perguruan tinggi. Menjadi pertanyaan apakah hal tersebut betul demikian bahwa setiap mahasiswa baru yang masuk perguruan tinggi memiliki motivasi yang berbeda-beda, apakah perbedaan latar belakang mereka masuk perguruan tinggi mempengaruhi program studi yang mereka ambil. Peneliti menjadi tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai motivasi mahasiswa baru untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Identifikasi Masalah Apakah yang mendorong mahasiswa baru untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi mahasiswa baru untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Tujuan Penelitian 146 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoretis 1. Memberikan masukan pada ilmu psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan mengenai motivasi mahasiswa baru untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. 2. Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai motivasi mahasiswa baru untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Kegunaan Praktis 1. Menjadi informasi yang berharga bagi Universitas “X” kota Bandung mengenai motivasi mahasiswanya untuk kuliah di perguruan tinggi sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengarahkan mahasiswanya untuk menjadi pencapaian tujuan kuliah kuliah di perguruan tinggi. 2. Menjadi masukan bagi para dosen untuk dapat mengarahkan setiap mahasiswa baru, agar dapat menggenapi motivasi para mahasiswa baru dalam rangka mencapai tujuan pribadi dalam diri individu. 3. Memberikan informasi pada mahasiswa agar dapat mengetahui motivasi mereka kuliah di perguruan tinggi sehingga dapat memahami dan mengembangkan diri ke arah yang sesuai dengan harapannya. Kerangka Pemikiran 157 dengan apa yang menjadi tugas masa perkembangannya. Mahasiswa tingkat pertama Universitas “X” yang sedang berusaha mengejar cita-cita dengan masuk ke perguruan tinggi membutuhkan motivasi untuk terus menjaga mereka tetap di jalur untuk terus mengarahkan perilaku agar dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, untuk dapat membantu mereka mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemui di perkuliahan, dan untuk membantu mereka menyelesaikan pendidikan di Universitas “X”. Motivasi merupakan tenaga pendorong yang mendorong mahasiswa untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri mahasiswa, yang menyebabkan mahasiswa bertindak atau melakukan sesuatu. Menurut Atkinson 1991 motivasi adalah proses yang mendasari tingkah laku manusia dimana tingkah laku tersebut digerakkan dan diarahkan ke suatu tujuan, sedangkan menurut McClelland 1953, motivasi memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah bahwa motivasi menyebabkan tingkah laku, mengarahkan tingkah laku, memiliki intensitas yang tinggi dan memberikan kemantapan pada tingkah laku. Pengaruh motivasi terhadap mahasiswa tergantung seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi mahasiswa untuk bertingkah laku. Dengan motivasi yang besar, maka mahasiswa akan melakukan suatu pekerjaan dengan lebih memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. 168 Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu dimana faktor tersebut menjadi latar belakang dari motivasi mahasiswa untuk masuk perguruan tinggi. Keluarga dan teman menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Keluarga memberi masukan yang signifikan bagi motivasi mahasiswa masuk perguruan tinggi. Misalkan Ayah memiliki profesi sebagai seorang dokter maka anak biasanya disarankan untuk melanjutkan studi ke Fakultas Kedokteran. Jika hampir seluruh keluarga adalah pengacara maka anak akan disarankan untuk masuk ke Fakultas Hukum. Selain keluarga, teman juga ikut menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dikarenakan teman dekat melanjutkan ke perguruan tinggi tertentu maka individu ikut masuk perguruan tinggi tersebut. Teman-teman SMA banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi tertentu maka individu ikut masuk kuliah di perguruan tinggi tersebut. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri mahasiswa yang melatar-belakangi motivasi mahasiswa untuk masuk perguruan tinggi. Harapan dan cita-cita mahasiswa dapat mempengaruhi motivasi mahasiswa masuk perguruan tinggi. Harapan dan cita-cita pribadi mahasiswa mendorong individu melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Misalkan mahasiswa ingin menjadi sukses maka ia masuk perguruan tinggi, karena menurutnya masuk perguruan tinggi salah satu jalan menuju kesuksesan. Berdasarkan penelitian mengenai motivasi untuk masuk ke perguruan tinggi yang dilakukan oleh James E. Cote dan Charles Levine 1997 menyimpulkan bahwa motivasi untuk masuk universitas dapat dibagi menjadi 5 tipe, yaitu The Careerist-Materialist CAR, Personal-Intellectual Development PER, Humanitarian HUM, Expectation-Driven EXP, Default 179 Mahasiswa yang dikategorikan kedalam The Careerist-Materialist CAR, adalah mahasiswa yang menjadikan karir sebagai tujuan dia berkuliah. Mahasiswa ini menjadikan perguruan tinggi sebagai tempat untuk mendapatkan keahlian spesifik yang nantinya dapat dipakai untuk mencari uang, juga menjadikan universitas sebagai tempat untuk nantinya mendapatkan gelar sehingga menaikkan status di masyarakat. Mahasiswa yang menginginkan pengembangan diri dan pemahaman akan kompleksitas kehidupan dan menjadikan hal tersebut sebagai tujuan utama berkuliah masuk ke dalam kategori Personal-Intellectual Development PER. Dalam perkuliahannya mahasiswa tersebut berharap bahwa ilmu yang dia dapatkan mampu untuk mengembangkan kapasitas intelektualnya sehingga dia dapat lebih mengerti mengenai kompleksitas kehidupan. Mahasiswa yang memiliki motivasi untuk membantu, memperbaiki dunia dan mengubah sistem demi sebuah hasil yang lebih baik masuk dalam kategori Humanitarian HUM. Dalam perkuliahannya mahasiswa tersebut berharap bahwa ilmu yang dimilikinya dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat untuk membantu orang yang kurang beruntung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Mahasiswa yang berkuliah dengan tujuan untuk memenuhi harapan dan tekanan dari keluarga ataupun teman dapat digolongkan kedalam jenis Expectation-Driven EXP. Mahasiswa ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dimana dia masuk perguruan tinggi hanya untuk mendapatkan gelar untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat menyenangkan orang tuanya. 1810 Dengan demikian bagan kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut Bagan Kerangka Pemikiran Asumsi 1. Motivasi mahasiswa baru dalam berkuliah di perguruan tinggi kemungkinannya termasuk kategori The Careerist-Materialist CAR, Personal-Intellectual Development PER, Humanitarian HUM, Expectation-Driven EXP dan Default DEF. 19BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai motivasi masuk perguruan tinggi pada mahasiswa baru di Universitas “X” kota Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. Motivasi masuk perguruan tinggi pada mahasiswa baru di Universitas “X” kota Bandung yang paling dominan adalah Personal-Intellectual Development PER dimana mahasiswa baru tersebut memiliki keinginan untuk mengembangkan diri, studi dan memahami kompleksitas kehidupan. 2. Dari hasil penelitian motivasi masuk perguruan tinggi pada mahasiswa baru di Universitas “X” kota Bandung, terlihat mayoritas responden mahasiswa baru melanjutkan studi ke perguruan tinggi atas keinginan diri sendiri sejalan dengan motivasi yang dimiliki oleh mayoritas responden mahasiswa baru yaitu Personal-Intellectual Development PER, Humanitarian HUM, The Careerist-Materialist CAR. Sehingga terlihat bahwa responden mahasiswa baru melanjutkan studi ke perguruan tinggi memiliki motivasi yang jelas. Saran Saran Teoretis 2044 2. Melakukan penelitian lanjutan secara khusus ke tiap Fakultas di Universitas “X” kota Bandung. Saran Praktis 1. Untuk mahasiswa agar dapat mengetahui motivasi ia kuliah di perguruan tinggi sehingga dapat memahami dan mengembangkan diri ke arah yang sesuai dengan harapannya. 21MOTIVASI MASUK PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS “X” KOTA BANDUNG SKRIPSI Diajukan untuk menempuh Sidang Sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung Oleh HERIS GUNAWAN SUWANDI NRP 1030085 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 222324KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia yang diberikan oleh-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha dengan judul “Motivasi Masuk Perguruan Tinggi pada Mahasiswa Baru di Universitas “X” Kota Bandung”. Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, peneliti banyak mendapat pengarahan, perhatian, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala rasa hormat, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 1. DR. Irene Prameswari E., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2. Robert O. Rajagukguk, selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi semangat, pengarahan, serta masukan yang sangat bermanfaat bagi penyusunan penelitian ini. 3. Kristin Rahmani, Psikolog selaku Pembimbing Pendamping yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, berbagi pengalaman, memberikan banyak masukan yang sangat bermanfaat bagi penyusunan penelitian ini. 255. Keluarga peneliti yang telah memberikan doa, kasih sayang, semangat serta dukungan, baik secara moral maupun materiil sehingga penelitian ini akhirnya dapat terselesaikan. 6. Sahabat-sahabat peneliti yang memberikan semangat dan mendengarkan keluh kesah dari peneliti selama penyusunan penelitian ini. 7. Teman-teman satu kelompok belajar Psikologi yang telah memberikan banyak masukan dan dukungan serta bersedia untuk berbagi informasi dan pengalaman dengan peneliti selama penyusunan penelitian ini. 8. Teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha beserta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberi motivasi pada peneliti juga turut serta dalam membantu penyusunan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Akhir kata, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Bandung, Juni 2016 26DAFTAR PUSTAKA Cote, & C. Levine. 1997. Journal of College Student Development. ProQuest Psychology Journals pg. 229. Gage, & Berliner. 1998. Educational Psychology Sixth Edition. Boston Houghton Mifflin Company. Hurlock, 1973. Adolescent Development. New York McGraw Hills. Lahey, 2008. Psychology An Introduction. New York Mc Graw Hills. McClelland, D. 1953. The Achievement Motive. New York Appleton Century Crofts. Morgan, 1953. Atkinson & Hilgard’s Introduction to Psychology. Boston Cengage Learning. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia. Purwanto, 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung Rosda Karya. Santrock, 2006. Life span development, 10th ed. New York McGraw Hills. ____________. 2007. Psikologi Pendidikan, Edisi 2. Jakarta Kencana. Siegel, S. 1994. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. 27DAFTAR RUJUKAN Bernadus, Samuel. 2011. Studi Deskriptif Mengenai Tipologi Motivasi Masuk Perguruan Tinggi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2010 di Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. data jumlah mahasiswa seluruh Indonesia diakses pada November 2015 data visi dan misi Universitas Kristen Maranatha diakses pada

motivasi masuk perguruan tinggi