Filmini memang bikin haru. Bisnis.com, JAKARTA - Angga Dwimas Sasongko belum habis akal untuk mengaduk emosi penonton Tanah Air. Setelah Keluarga Cemara, dia kembali menelurkan film anyar Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini alias NKCTHI di pekan pertama 2020. Film ini diadaptasi dari buku berjudul sama karya Marchella FP. inspirasidan motivasi Selasa, 21 Januari 2014. cerita pendek tentang cinta Kesalahan cinta ku. Kisah Sebuah persahabatan yang dimulai sejak mereka berusia 2 tahun, akan tetapi mereka tidak pernah mengetahui nama nya masing masing,, satu orang perempuan dan satu orang laki2 saling menyayangi satu sama lain, karna sayang mereka pun tidak pernah Sebagaimanakita tahu cerita pendek seringkali berangkat dari pengalaman pribadi dan inspirasi lain yang menyertainya. Berikut adalah langkah-langkah yang Anda butuhkan untuk menulis pengalaman pribadi. Contoh Cerita Motivasi Hidup. Cerita selewat 2021 24365 el. Saya meyakini setiap orang memiliki jam nya sendiri termasuk Saya sendiri. Baca172 contoh cita cita dalam bahasa inggris dan artinya hanya di penulis cilik. Contoh dari teks narasi bisa berupa cerpen, cerita inspiratif, novel, cerita fabel, biografi, cerita fantasi. Contoh narasi tentang cita cita. Berikutnya saya akan menjelaskan cita cita saya. Anto bekerja keras untuk membiayai hidupnya dan membiayai kuliahnya. Ahhh. sudah lama gak posting cerita motivasi di blog terakhir beberapa artikel berputar topik tentang kota Palembang dan segala aspeknya. Ehmm. kayak gak nyambung dengan blog antonhuang.com ini yang berisikan motivasi, inspirasi, cerita motivasi, kata motivasi, kata mutiara, cerita bijak, cerita “xxx” (ehmm apa itu xxx Ditambahlagi, akan ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari tema ini, lho. Nah, kalau kamu penasaran ingin menontonnya, kali ini Popbela sudah merangkum 10 rekomendasi drama korea tentang persahabatan untukmu. Check this out! 1. Reply 1988 (2015) netflix.com. irYEQS. Teks cerita inspiratif adalah kisah yang menggugah pembacanya untuk menjadi lebih baik melalui pengalaman inspiratif dari cerita yang dibawakan. Baik di sini berarti pembaca dapat mendapatkan pembelajaran moral atau sosial dan mampu menanamkan suatu kebijaksanaan baru dalam menyikapi dan menjalani kehidupan secara umum. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Tim Kemdikbud 2017, hlm. 148 yang menyatakan bahwa cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang. Seperti namanya yang memuat “cerita” atau “kisah”, teks ini sebetulnya merupakan turunan atau boleh dikatakan masih masuk ke dalam genre teks narasi atau teks yang menceritakan sesuatu. Oleh karena itu, strukturnya sebetulnya hampir mirip dengan teks narasi. Namun, terdapat beberapa penekanan khusus yang diberikan di dalamnya. Misalnya, beberapa bagian yang biasanya tidak ditemui di teks narasi jenis lain seperti teks cerita fantasi justru ada di sini. Terdapat pula beberapa perbedaan istilah yang sebetulnya masih merujuk pada hal yang sama. Contohnya adalah konflik disebut sebagai perumitan peristiwa pada teks cerita inspiratif. Sebetulnya, inti dari perumitan peristiwa itu masih konflik juga. Namun, cerita inspiratif benar-benar membutuhkannya sebagai perumitan peristiwa agar setelahnya kita dapat menarik resolusi atau penyelesaiannya. Selanjutnya, kita juga dapat membubuhkan koda untuk menjelaskan lebih terperinci mengenai amanat inspiratif yang disampaikan. Pengertian Inspirasi Inspirasi merupakan kata kunci utama dari teks ini. Sehingga, mengetahui arti dari inspirasi sendiri adalah suatu keharusan dalam mempelajarinya. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 148 Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif ilham akibat hasil proses belajar dan peduli kepada sekeliling kita. Dalam kaitannya dengan teks cerita inspiratif, inspirasi yang ingin digali adalah ilham-ilham baru agar pembaca mampu menarik kebijaksanaan untuk menyikapinya dengan respons yang positif, seperti berlaku lebih baik atau termotivasi untuk melakukan suatu kebaikan. Struktur Teks Cerita Inspiratif Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, struktur teks cerita inspiratif sebetulnya terdiri atas struktur teks narasi. Hanya ada sebagian pepenekanan khusus yang diberikan agar teks narasi tersebut menjadi cerita inspiratif. Menurut tim Kemdikbud 2017, hlm. 152 struktur teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut. Orientasi, yang merupakan pengantar cerita Perumitan peristiwa, dapat berisi kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita atau konflik kisah. Komplikasi, merupakan puncak dari konflik atau inti cerita, biasanya bagian ini juga menjadi tempat peristiwa utama yang menjadi inspirasi. Resolusi, berisi penyelesaian konflik yang berisi peristiwa yang menyadarkan tokoh tentang kebaikan yang seharusnya ia jalani. Koda, yakni penutup cerita, dan dapat berisi kesimpulan serta penjelasan pesan moral yang dikandung dalam kisah. Ciri Cerita Inspiratif Beberapa karakteristik atau ciri khas yang dapat ditemukan pada teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut. Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang. Kisah inspiratif yang baik dapat menggugah perasaan, memberi kesan yang mendalam bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi mampu membuat seseorang berjanji pada dirinya untuk menjadi seperti yang dibacanya. Cerita inspiratif adalah teks yang menginspirasi seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli, dan lebih berempati terhadap orang lain. Kaidah Kebahasaan Cerita Inspiratif Ciri khas tata bahasa yang biasa ditemui dalam kisah inspiratif masih sama dengan teks narasi pada umumnya, yakni menggunakan kalimat yang bermakna lampau; banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dengan konjungsi kronologis; banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan; menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh yang dibawakan oleh penulis; banyak memakai kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh kata kerja mental; kebanyakan penulis berperan langsung sebagai orang pertama dan terlibat dalam cerita yang bersangkutan, sehingga akan banyak menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan ceritanya, seperti aku, saya dan kami; sebaliknya, bisa jadi penulis hanya menjadi orang ketiga, sehingga berperan sebagai pengamat. Oleh karena itu, teks akan banyak memuat kata ganti orang ketiga seperti dia dan mereka. Cara Menyusun Cerita Inspiratif Lalu bagaimana cara menyusun cerita inspiratif? Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 155 cerita dapat menggugah perasaan dan memberikan inspirasi pada pembacanya jika memiliki unsur berikut membawakan momen ”aha” kepada pembaca; menyentak langsung hati dan pikiran pembaca/pendengar agar tetap semangat, menjadi lebih baik, berbuat lebih tulus dalam hidup; cerita mudah dipahami meski bermakna mendalam. Selain itu, ada cerita atau kisah yang ingin disampaikan adalah salah satu kunci dari menyusun cerita inspiratif. Cerita inspirasi dapat berasal dari pengalaman nyata yang pernah kita alami. Bisa juga mengangkat kisah motivasi tentang orang lain yang telah memengaruhi kita secara positif, misalnya guru yang penuh perhatian. Kisah inspiratif juga dapat diangkat hewan yang penuh kasih sayang, atau hasil imajinasi kita sendiri. Ada banyak bahan yang dapat menjadi sumber ide cerita inspiratif. Tulis saja ceritnya sebagaimana kita berbincang sehari-hari dengan bahasa yang sederhana. Tidak perlu kata-kata bergaya atau menggunakan semua aturan tata bahasa yang rumit. Sederhana saja, sampaikan pesan dan emosi yang ingin disampaikan sebagaimana kita lihat dan rasakan. Hal ini akan membuat cerita inspiratif yang alami dengan gaya khas kita dan terkesan lebih akrab bagi pembaca. Tips Menyusun Cerita Inspiratif Menulis cerita inspiratif membutuhkan kisah dalam porsi yang tepat dan terarah supaya mampu membangkitkan inspirasi pembaca atau pendengarnya. Salah satu takaran porsi yang tepat tersebut adalah dengan menjaganya tetap rendah hati dan santun. Berikut adalah berapa tips menyusun teks cerita inspiratif yang baik. Jika inspirasi yang ingin diangkat merupakan suatu prestasi, pastikan narasi tidak menyombongkannya, tetapi lebih memperlihatkan pengalaman untuk mencapainya. Suatu prestasi akan menjadi motivasi dan inspirasi hanya jika kita membagikan proses dan cara meraihnya, bukan hanya menyebutkan hasil akhirnya. Saat mengangkat kisah yang menyedihkan, pastikan kita tetap dalam posisi memanusia untuk menceritakannya. Tragedi sejatinya tetap merupakan kepiluan yang menyakiti seseorang, jangan menyalahgunakannya. Tetap objektif dengan memberikannya sebagai bahan inspirasi, bukan supaya orang menjadi iba. Menjelaskan amanat yang tersirat dalam kisah inspiratif boleh dikatakan menjadi keharusan, namun jangan dilakukan dengan cara menggurui. Lebih baik kemas dalam saran yang menjadi pertimbangan pembacanya. Contoh Teks Cerita Inspiratif Singkat Beserta Strukturnya Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 153 contoh teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut. Paku dan Amarah Orientasi Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan kepada orang-orang di sekitarnya. Perumitan Peristiwa Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, ”Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin. Komplikasi Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itu begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku. Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar. Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah. ”Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar”. Resolusi Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. ”Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat. Koda Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang. Contoh teks cerita inspiratif lainnya dapat dilihat pada artikel di bawah ini Contoh Teks Cerita Inspiratif beserta Strukturnya Berbagai Tema Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada suatu hari, ada seorang laki-laki bertanyakepada Rasulullah SAW -baiknya perlakuan?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Mendenagar jawaban Rasulullah, laki-laki itu pun pulang. "Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk kami hormati dengan sebaik- baiknya. Esok harinya, laki-laki itu datang lagi menghadap Rasulullah. la bertanya kepada Rasulullah dengan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kami cintai dengan sebaik-baiknya perlakuan?" Rasulullah pun menjawab kembali dengan jawaban yang sama, "Ibumu." Untuk ketiga kalinya ia bertanya kembali, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kami sayangi dengan sebaik-baiknya perlakuan selain ibuku?" kemudian Rasulullah menjawab, "Ibumu." Laki-laki tersebut semakin penasaran, ia pun mencoba memberanikan dirinya untuk bertanya kembali kepada Rasulullah. "kemudian siapa lagi selain ibuku?"kemudian Rasulullah mwnjawab, "Tentu Bapakmu." Belum sempat laki-laki itu melangkahkan kakinya untuk pulang. Rasulullah berkata, "Wahai saudaraku, bahwa tentang perlakuan yang sebaik-baiknya kepada kedua orang tuamu Allah berfirman "Dan Tuhanmu telah memeritahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya kamu berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkatan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. " Al-lsraa2324 Hikmah Cerita Berbakti dan menghormati orang tua dimulai dari ibu, kemudian bapak. Bukan berarti seorang bapak tidak penting, Al-Qur' an telah menyebutkan ibu-bapak secara bersamaan. Bahkan seorang ibu pun harus berbakti dan taat kepada suaminya. Sumber 65 Dongeng Pengantar tidur untuk Anak Muslim, Lintas Media Penulis DAVA AGHATA FAUZAN, Santri Madin Irsyadul 'awwam Sidanegara Kaligondang Purbalingga Jawa Tengah. Editor Ahmad Prayitno. Kabehaya – “Apakah Anda bersedia bekerja di bawah tekanan, bahkan hingga di tanggal merah atau di luar jam kerja?”, tanyanya. Pertanyaan ini cukup membuat saya berdesir ragu untuk melanjutkan menjawab. Perkenalkan. Aku adalah Rudy, seorang yang baru lulus sarjana dengan predikat yang cukup membuatku bangga. Aku lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Tidak kaya, bahkan terkadang malah cenderung lebih banyak kurangnya. Namun, siapa sangka ternyata aku bisa berkuliah sampai sarjana. Hari ini adalah momenku untuk mencari kerja. Aku pergi ke luar kota, mencari kesempatan yang lebih baik untuk menjadi laki-laki merdeka. Nilai yang baik sudah aku genggam. Berbagai prestasi yang aku miliki sudah cukup memuaskan. Aku yakin bahwa aku akan mendapat pekerjaan di hari pertama. Seperti perusahaan pada umumnya, akan selalu ada permintaan untuk membuat sebuah motivation letter sebagai syarat administrasinya. Singkatnya, aku hanya membagikan seperlunya. Cukup aku dengan prestasiku, keberhasilanku, dan beberapa cerita tentang keluarga kecilku termasuk pekerjaan ayah dan ibu. Keluarga kecilku ini hanya terdiri dari aku, kedua orang tuaku, serta seorang adik yang usianya beberapa tahun di bawahku. Sebenarnya alasanku mencari kerja bukan hanya mencari kesempatan yang lebih baik. Melainkan, karena aku yang sudah bosan dengan suasana rumah dan ingin bebas lepas dari mengurus orang tua yang sudah sangat renta. Aku rasa, sudah giliran adikku yang seharusnya merawat mereka, bukan aku. Aku perlu menjalani kehidupan yang aku impikan. Aku tidak ingin menjadi seperti ayah yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan ataupun ibu yang hanya bekerja sebagai tukang cuci kiloan. Aku ingin tinggal di kota, memiliki pekerjaan yang baik, membeli barang yang aku impikan, bersenang-senang, dan yang lainnya. Kerja kerasku selama kuliah akan aku dapatkan sekarang. Jika aku masih di rumah, mana mungkin aku bisa menikmati kehidupan? Aku harus pergi dari rumah itu, sesegera yang aku bisa. Singkat cerita, gumamanku selama perjalanan di bis berhasil mengisi waktu hingga aku tiba di tempat interview kerja. Aku percaya diri. Memasuki gedung tingkat tinggi, aku siap melangkahkan kaki menuju masa depan yang lebih berarti. “Permisi Pak, Selamat Siang, boleh saya duduk?”, tanya saya. “Baik, silakan.”, ucap pewawancara kepada saya, yang selanjutnya ia memperkenalkan diri bahwa ia adalah Pak Firman. Sesi wawancara pun dimulai. Pertanyaan demi pertanyaan mampu saya jawab dengan meyakinkan. Pewawancara memberikan respons positif atas setiap jawaban yang aku sampaikan. Dalam hati aku merasa puas dan bangga. “Wah Rudii, kamu hebat sekali memang. Kerja kerasmu akan terbayarkan!”, gumam saya dalam hati. Dengan senyum percaya diri, aku yakin bahwa aku akan diterima kerja di sini. Namun, ketika berbagai pertanyaan yang aku pelajari telah selesai diberikan, Pak Firman mulai memberikan berbagai pertanyaan yang rasanya tidak pernah aku pelajari. Hal ini membuat aku kebingungan. Kemudian, “Rudi, boleh coba lihat kedua tangan kamu?”, tanya Pak Firman kepadaku. Aku cukup heran, namun aku menjawab dengan sopan dan menyodorkan kedua tangan saya ke bapak itu. Bapak itu membuka tangan saya dengan “Hmmmm… Sudah saya duga.. Baik Rudi, terima kasih banyak.”, ucap Pak Firman. “Mohon maaf, ada apa ya Pak?”, tanya saya kebingunan. “Rudi, saya belum bisa memberikan keputusan atau tawaran lebih jauh kepada kamu untuk sekarang. Namun, saya melihat bahwa kamu memiliki potensi yang sangat baik, namun melupakan beberapa hal yang paling penting dalam hidup. Saya masih khawatir akan menyesal jika saya menerima kamu sekarang.”, jelas Pak Firman sambil menghela nafas panjang. “M-maksudnya Pak..?”, tanyaku kepada Pak Firman, sambil merasa terkejut dan seolah merasa tidak terima. “Silakan pulang, temui kedua orang tua kamu. Saya ingin kamu melihat tangan kedua orang tuamu ketika kamu sudah sampai di rumah. Jika sudah mengerti, silakan kembali lagi ke sini, temui saya.”, ucap Pak Firman begitu saja. Saya tidak habis pikir dengan apa yang Pak Firman pikirkan. Dia telah memberikan respons yang sangat positif atas setiap jawabanku sebelumnya. Tapi, mengapa menyuruh saya untuk pulang terlebih dahulu dan menemui orang tua jika nanti saya disuruh untuk kembali ke sana? Jika saya memang tidak diterima, bukankah seharusnya saya tidak perlu kembali? Jika saya diterima, mengapa saya harus pulang terlebih dahulu dan kembali setelah dari luar kota? Ahhh, menyebalkan sekali. Apa, sebaiknya aku coba untuk mendaftarkan diri ke perusahaan lainnya saja? Perjalanan dari kota ke rumahku cukup jauh. Aku sampai ketika petang menjelang. Aku lelah. Kesal. Marah. Apa yang aku dapatkan tidak sesuai dengan harapan. Sampai di rumah, Ibu dan Bapak seperti biasa sedang berkumpul di ruang keluarga setelah Maghrib. Mereka menanti cerita dariku, yang sebenarnya aku sendiri malas untuk menceritakannya. “Ini, diminum dulu, Mas.”, ucap adikku yang membuatkan aku teh manis. “Iya, makasih Dek.”, ucapku. Setelah aku bersih bersih, aku masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Pak Firman kepadaku tadi siang. Dia ingin agar aku melihat tangan kedua orang tuaku. Apakah maksudnya ini kiasan? Aku tidak mengerti. Sulit sekali aku memahami. Akhirnya, ketika menjelang tidur, aku sempatkan diriku untuk datang ke kamar bapak dan ibu. Aku izin masuk, dan menyampaikan bahwa aku diminta untuk melihat tangan bapak dan ibu. “Halah jangan Mas…”, ucap Ibu, begitupun dengan Bapak. Aku cukup heran, mengapa mereka tidak mau menunjukkan tangannya kepadaku. Namun, karena ini urusan pekerjaan, maka aku aga memaksa dan bahkan aku “merebut” telapak tangan yang mereka sembunyikan, agar aku bisa melihatnya lebih jelas. Aku berhasil merebut telapak tangan ibu. Dan tiba-tiba, aku baru sadar… Telapak tangan Ibu yang dahulu saat aku di TK masih sangat halus, sekarang sudah sangat kasar.. Bahkan, ada beberapa bekas luka di sana.. Aku hanya meraba setiap garis tangan Ibu. Perlahan, aku mulai menyusuri telapak tangan sosok yang telah melahirkanku. Terbayang, tentang betapa keras usaha yang telah dilakukan oleh Ibuku. Entah ada berapa bekas luka yang tergores di tangannya yang sudah renta serta kasar itu. Mungkin sepuluh, dua puluh, entahlah. Terlalu banyak. Perlahan, aku terbayang tentang bagaimana Ibuku telah mencuci selama belasan tahun, dari aku TK sampai sekarang aku lulus menjadi sarjana. Entah berapa banyak baju yang telah ia cuci. Entah berapa ratus luka dan rasa dingin yang telapak tangannya lewati. Entah berapa ribu kali Ibu harus dicaci ketika ada sedikit noda merah baru yang katanya menempel di pakaian pelanggan ibu sendiri, yang baru kusadari bahwa itu adalah sedikit noda darah dari tangan Ibu ketika mencuci. Betapa hancurnya perasaanku ketika mengetahui bahwa aku tetap diam saja sedangkan ibuku terluka bertahun-tahun silam dan sebenarnya sangat membutuhkan mesin cuci. Ibu tidak pernah memikirkan untuk dirinya sendiri. Setelah bertahun-tahun, impian Ibu untuk mesin cuci ternyata harus sirna demi memberikan aku sesuap nasi. ….. Perlahan, aku menarik lengan renta yang satu lagi, lengan bapakku. Tangannya lebih kasar dari tangan ibu. Lukanya lebih banyak juga dari luka yang ada di tangan Ibu. Sebagian kukunya ada yang bekas patah sejak lama, entah kapan kejadiannya. Aku langsung mengerti. Bapak yang selama ini bekerja sebagai kuli bangunan, tentu sangat mungkin mengalami luka yang lebih banyak lagi. Terbayang, bagaimana setiap luka ini bisa tercipta ketika Bapak menceritakan pekerjaannya. Ada yang ternyata terkena palu dengan sangat keras oleh temannya sendiri, maupun karena ketidakfokusan dirinya akibat dari terlalu lelah bekerja. Ada luka yang disebabkan karena tergores oleh besi bangunan, ada yang terluka karena mengangkat batu yang terlalu berat, bahkan ada salah satu jari yang sangat kaku dan mungkin sudah patah lama karena pernah tertiban benda berat namun tak mampu menghadapi biaya berobat yang lebih berat.. …….. Aku menangis. Aku baru mengetahui semuanya detik ini. Aku baru melihat betapa banyak hal-hal menyakitkan yang harus orang tuaku lalui, demi menyekolahkan aku yang akhirnya lulus sebagai sarjana berprestasi. Aku yang selama ini bangga akan kehebatan diri dan menganggap bahwa Ibu Bapakku sebagai sosok renta tak berpendidikan yang akan menyusahkan masa depanku nanti, ternyata terpukul oleh realita tentang betapa besar dosa dan kesalahan yang aku berikan kepada orang tuaku sendiri. Aku maluu.. Aku malu sekali. Aku malu pada diriku sendiri. Aku malu pada Ibu Bapakku. Aku malu pada betapa bodohnya aku yang telah membanggakan dan menyombongkan diri serta menganggap bahwa dua malaikat penjagaku adalah beban yang menyusahkan masa depanku nanti. Aku malu, merasa bersalah, dan merasa sangat sangat berdosa. “Mas.. kenapa nangis…? Udah-udah… Cah lanang Anak laki-laki kok nangis..”, ucap Bapak kepada aku, disertai dengan Ibu yang hanya mengusap-usap kepalaku. “I-iya Pak.. Maaf. maaf..”, ucap saya, sambil berusaha menegarkan nada. ** Esok harinya, pagi-pagi sekali, setelah sholat subuh dan meminta maaf kepada bapak ibu sekaligus minta doa, aku langsung bersiap menemui Pak Firman lagi. Melewati “Pak.. Saya sudah menemui ibu dan bapak saya.. Saya sudah melihat tangan mereka berdua.. Terima kasih banyak karena sudah memerintahkan saya untuk melihat kedua tangan orang tua saya, Pak..”, ucap saya dengan tertunduk malu. “Hmmm… iya.. lalu?”, tanya Pak Firman, menyelidik. “Saya ingin bisa membalas segala kebaikan yang telah orang tua saya berikan… Orang tua saya yang tak lulus SD namun telah mampu membuat saya menjadi orang yang seperti ini.. Saya bisa menjadi seperti ini karena orang tua saya juga, Pak.. Bahkan, justru rasanya perjuangan orang tua saya masih sangat jauh lebih besar dibanding dengan perjuangan saya untuk diri saya sendiri… Saya, ingin membahagiakan mereka, Pak.. Saya sangat ingin..”, ucapku disertai dengan suara yang sangat berat dan menahan tangisan ini. “Hmmmmm…”, Pak Firman menghela nafas panjang. Air mataku tiba-tiba tak tertahankan. Semua tumpah. Tak bersuara, namun aku tau bahwa ada air mata yang menetes di sana. Pak Firman melihat. Aku hanya tertunduk dan berusaha menenangkan tangisan supaya tidak semakin tertumpahkan. “Rudi, kamu adalah anak muda yang memiliki potensi sangat baik. Namun, kesombongan kamu akan menghancurkan kamu suatu saat nanti.. Orang tuamu rela untuk bekerja tidak mengenal tanggal merah demi kamu. Orang tuamu rela untuk bekerja tidak mengenal jam demi kamu. Orang tuamu rela untuk memadamkan segala impian impiannya untuk kamu bisa hidup nyaman dan bisa membesarkan kamu. Dan itu semua mereka lakukan tanpa ragu.. Bukankah begitu..?” tanya Pak Firman. “B-betul Pak..” balasku sambil menyeka air mata di depan Pak Firman. “Selanjutnya.. Karena kamu saat ini sudah mengerti tentang peran orang tuamu dalam hidupmu, sudah mampu menghargai apa perjuangan yang mereka lakukan untukmu, maka saya akan percaya bahwa kamu pun akan mampu untuk menghargai perjuangan maupun peran setiap rekan kerja yang nanti ada di sekitarmu.”, lanjut Pak Firman. “Baik Pak.. Terima kasih banyak..”, ucapku sambil masih berusaha menenangkan diri. “Baiklah. Jadi, terima kasih banyak Rudi. Anda diterima di perusahaan ini di posisi yang Anda inginkan dan sesuai dengan gaji yang kemarin Anda ajukan. Selamat bekerja mulai hari ini. Saya tidak sabar melihat kejutan kamu selanjutnya. Semoga sukses!!!”, ucap Pak Firman menenangkan, sambil mendekatiku dan mengajukan jabat tangan. Aku pun sangat berterima kasih kepada Pak Firman atas kesempatan ini. Memang benar, aku rasanya kurang mampu untuk menghargai perjuangan orang tuaku, dan terasa terlalu fokus bahwa apa yang aku raih adalah hanya karena kerja kerasku. Beberapa bulan setelah aku bekerja di sini, aku sudah dipercaya untuk menjadi pimpinan tim yang baru dibuat untuk ekspansi perusahaan. Syukur sekali, akhirnya aku bisa membalas kebaikan-kebaikan orang tuaku. “Terima kasih banyak karena telah meminta saya untuk pulang dan melihat tangan kedua orang tua saya!” *gambar hanya ilustrasi *ditulis oleh Gambar Cerita Motivasi Dan Inspirasi Tentang Orang Tua Kisah Membeli Waktu Ayah Atau Papa Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa Cerita Motivasi dan Inspiratif. Tunggu! Tahukah kalian, bahwa kata ayah ada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada ayah biologis, ada ayah angkat dan mereka yang berperan sebagai ayah, seperti paman, kakek, ayah tiri, panutan, saudara lelaki dan teman lelaki. Betul! Tidak peduli bagaimana mereka menjadi figur “ayah”, pria-pria ini adalah orang yang berarti dunia bagi anak-anak yang berinteraksi dengan mereka. Beberapa ayah, baik dalam kegiatan sehari-hari sebagai orang tua, mereka memberi makan, mandi, mengajar, bermain dan berbicara dengan anak-anak mereka. Beberapa ayah lebih baik dalam melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga atau memperbaiki keadaan di sekitar rumah bersama anak-anak. Beberapa ayah begitu sibuk di tempat kerja, akhir pekan adalah satu-satunya waktu mereka untuk benar-benar menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anak mereka. Ayah adalah orang yang hebat, terkait hal ini, dalam postingan kali ini Kami akan membagikan kisah tentang seorang ayah yang tentunya inspiratif dan dapat meningkatkan motivasi kalian semua! Daftar Isi KontenApa itu Membeli Waktu?Apa itu Ayah?Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa Cerita Motivasi dan InspiratifKutipan dalam Cerita Inspiratif Kisah Membeli Waktu Ayah PapaPenutupBagikan Sekarang Ke Apa itu Membeli Waktu? Ilustrasi Gambar Apa Itu Membeli Waktu Dan Ayah Sesungguhnya ketika Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan sesuatu dan Anda dapat menemukan cara untuk menunda sesuatu ataupun kegiatan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Anda telah membeli waktu sendiri. Membeli waktu berarti memiliki waktu untuk menyelesaikan sesuatu yang sebelumnya tidak Anda miliki, tetapi melalui beberapa cara yang cerdas, Anda telah berhasil mendapatkan waktu ekstra. Perlu dicatat bahwa membeli waktu yang Kami maksud disini tidak harus dilakukan dengan transaksi keuangan dengan cara apa pun. Apa itu Ayah? Ayah adalah orang tua laki-laki dari seorang anak. Selain ikatan ayah dari anak-anaknya, sang ayah mungkin memiliki hubungan orangtua, hukum, dan sosial dengan anak yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Sedangkan ayah angkat adalah laki-laki yang telah menjadi orang tua anak melalui proses adopsi yang sah. Berbeda dengan ayah angkat, seorang ayah biologis adalah kontributor genetik pria untuk penciptaan bayi, melalui hubungan seksual atau sumbangan sperma. Seorang ayah biologis mungkin memiliki kewajiban hukum terhadap anak yang tidak dibesarkan olehnya, seperti kewajiban dukungan moneter. Ayah yang Kami maksud disini adalah seorang pria yang diduga memiliki hubungan biologis dengan seorang anak tetapi belum terjalin. Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa Cerita Motivasi dan Inspiratif Ilustrasi Gambar Kisah Membeli Waktu Ayah Atau Papa Cerita Motivasi Dan Inspirasi Pada suatu hari, ada seorang ayah yang pulang dalam bekerja pukul malam. Seperti hari-hari yang ada sebelumnya, hari itu adalah hari yang sangat melelahkan baginya sang ayah. Saat dia sampai di rumah, sang ayah mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya dia anak tersebut sudah menunggu lama. “Kok belum tidur?” sang Ayah menyapa dan bertanya kepada anaknya. Biasanya si anak, dia sudah lelap ketika sang ayah pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari. “Aku menunggu Papa untuk pulang, karena aku mau bertanya tentang berapa sih gaji Papa sebenarnya?”, kata sang aanak. “Sang ayah bingung lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah kepada sang anak. “Hmmm, nggak bapak, aku hanya sekedar, pengen dan ingin tahu saja” kata anak tersebut. “Oke baiklah, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari papa ini bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah kepada anaknya. Si anak, dia kemudian lalu berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang ayah menuju ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya. “Jadi kalau satu hari papa dibayarnya sejumlah Rp. hanya untuk 10 jam, berarti satu jam papa digaji Rp dong!” “Kamu pinter, sekarang tidur ya, ini sudah malam!” Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. papa nggak?” “Ini sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja ya, sekarang kamu tidur saja” “Tapi papa” kata sang anak. “Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah pun mulai meninggi. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Sang ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian berselang dia pun menghampiri anaknya di kamar. Anak kecil itu sedang terisak-isak menangis sambil memegang uang Rp Sambil mengelus kepala sang anaknya, papa, ia berkata, “Maafin papa ya nak ya! Kenapa kamu minta uang saat malam-malam begini. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp. lebih dari itu pun juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan kan?” “Papa, aku tidak dan ngga ingin minta uang. Aku pinjam saja, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku”. “Iya, iya, tapi buat apa?” tanya sang papa. “Aku menunggu papa untuk pulang hari ini dari jam 8 pagi. Aku mau ajak papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama, dia sering bilang, kalau waktu papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu papa. Aku buka tabunganku, tetapi cuma ada uang Rp. Seperti yang papa tadi bilang, untuk satu jam, papa kan dibayar Rp. karena uang tabunganku hanya ada sebanyak Rp. dan itu tidak cukup, maka dari itulah aku mau pinjam Rp. dari papa”. Speechless! Sang papa cuma terdiam. Sang Ayah pun terdiam dan kehilangan kata-kata. Dia pun langsung memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan dari anaknya, sang papa langsung terdiam, dia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis. Dia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak. “Maafkan papa sayang ya, papa sayang kamu”, kata sang ayah. “Papa sudah khilaf, selama ini papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkanlah papamu anakku” kata sang ayah ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu di dalam dekapan sang ayahnya. Baiklah! Sekarang Kami ingin bertanya kepada Anda saat ini. Sebetulnya, apakah alasan Anda untuk bekerja sangat keras dan mencari kesuksesan karir Anda? Demi uang yang banyak? Ataukah sesungguhnya demi keluarga Anda sendiri? Ya! Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sampai lupa waktu sehingga kita melupakan bahwa pada akhirnya, keluargalah yang terpenting untuk segalanya. Sesungguhnya, untung saja anak tersebut dapat menyampaikannya dengan berbicara dan komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya. Sering kali, kebanyakan dari anak malah cenderung diam dan bahkan tidak mampu berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tuanya. Dan ketika di tanya mereka hanya menjawab “tidak ada apa-apa”. Bagaimana caranya Anda bisa menyelesaikan masalah yang ada jikalau Anda bahkan tidak tahu masalahnya dimana? Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak pada masa remaja kekinian saat ini. Mereka merasa diabaikan dan juga ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri. Pertanyaan yang berikutnya mungkin cukup berat untuk Anda, yaitu adalah “menurut Anda, lebih baik Anda mencintai anak Anda atau Anak Anda merasa di cintai oleh mereka?” Coba renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Kutipan dalam Cerita Inspiratif Kisah Membeli Waktu Ayah Papa Seorang ayah memang bertanggung jawah untuk mencari nafkah untuk keluarga mereka, namun perlu kalian ketahui bahwa mengayomi keluarga dan menjadi pemimpin di dalamnya juga merupakan tugas seorang ayah. Di bawah ini adalah kesimpulan Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa yang dapat kita ambil dari cerita di atas Tidak ada gunanya jika Anda sudah MENJADI sukses sedangkan pada akhirnya keluarga Anda telah meninggalkan Anda atau hubungan Anda dengan keluarga menjadi rusak. Penutup Demikianlah tulisan yang dapat Kami bagikan kali ini yang membahas tentang Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa Cerita Motivasi dan Inspiratif terkait tugas dan hidup seorang ayah dan waktu serta hubungannya dengan anak dan keluarganya. Semoga dapat menambah motivasi dan inspirati kita semua terutama dalam menjalani dan mencapai tujuan hidup kita. Silahkan bagikan artikel atau tulisan Kami disini jika kalian rasa bermanfaat. Sekian dari Saya, Terima Kasih. Menjadi orang tua tidaklah mudah karena ada banyak permasalahan yang harus dihadapi. Permasalahan tersebut tidak hanya berkaitan tentang ekonomi, tetapi juga dari segi lainnya. Tidak heran bila kita sebagai generasi muda harus paham tentang perjuangan mereka. Anda bisa memahaminya melalui contoh teks inspiratif tentang ibu dan ayah. Bagaimanapun kelak generasi muda juga akan menjadi orang tua sehingga harus memiliki dasaran mental yang kuat. Terlebih lagi orang tua merupakan pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Langsung saja kita bahas mengenai kisah-kisah inspiratif tentang ibu dan ayah. Struktur Kisah Inspiratif tentang Orang Tua Nantinya kita akan menjelaskan sebuah cerita yang berhubungan dengan ayah maupun ibu lengkap dengan berbagai strukturnya. Namun sebelum beralih ke bagian contoh, penting bagi kita semua untuk memahami struktur penyampaian dari kisah inspiratif dahulu. Pada dasarnya pembagian struktur dibagi menjadi 5 yakni orientasi, penjelasan peristiwa, komplikasi, resolusi, dan juga koda. masing-masing dari poin tersebut akan dijelaskan secara rinci berikut ini. Orientasi Bagian orientasi memiliki arti pendahuluan pada kisah inspiratif. Penyampaian dari bagian pengantar ini biasanya menjelaskan asal usul dan juga tokoh utama. Umumnya juga menyertakan keterangan mengenai suatu tempat maupun hal-hal lain yang menyangkut penjelasan peristiwa nantinya. Pada bagian ini penting untuk dibuat menarik sehingga pembaca akan terus lanjut hingga selesai dan bisa paham dengan pesan moralnya. Penjelasan Peristiwa Masuk ke bagian penjelasan peristiwa biasanya akan mulai diperjelaskan tentang awal mula permasalahan. Namun bagian ini tidak menjelaskan puncak dari permasalahan yang melanda tokoh utama. Penjelasan peristiwa biasanya juga merinci tentang adanya tokoh antagonis. Hanya saja tidak semua cerita inspiratif memiliki tokoh antagonis tergantung dari apa yang ingin disampaikan pesan positifnya. Komplikasi Komplikasi merupakan bagian yang menjelaskan tentang puncak permasalahan. Bagian ini biasanya dibuat kompleks sehingga membuat emosi pembaca ikut tergerak untuk mendukung tokoh utama. Pada part ini pembaca umumnya tidak ingin ketinggalan. Resolusi Tokoh utama yang di ada dalam cerita pada akhirnya akan mendapatkan penyelesaian permasalahan. Penyelesaian permasalahan ini memiliki alur yang semakin menarik untuk dibaca. Kemudian lama-lama alurnya terus mereda dari ketegangan sampai akhirnya benar-benar selesai. Koda Pada bagian ini disampaikan mengenai akhir dari suatu kisah inspiratif. Kisah tersebut memiliki penutup yang sekaligus menjelaskan tentang suatu pesan moral. Penyampaian dari pesan moral menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Diharapkan membaca untuk mengikuti kisah inspiratif tersebut. Kita tadi sudah selesai membahas tentang berbagai struktur yang ada di kisah inspiratif. Kini saatnya untuk membahas tentang berbagai macam contoh dari kisah tersebut. Contoh Kisah Inspiratif Mengenai Orang Tua Kita akan membagi contoh tentang kisah seorang ibu dan ayah. Masing-masing dari contoh ini akan disampaikan dengan menggunakan struktur kisah inspiratif yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mari kita mulai saja tentang kisah inspiratif yang berhubungan dengan orang tua ke anak-anak. Contoh Teks Inspiratif tentang Ibu Pemberani di Wilayah Konflik Orientasi Wilayah Palestina memang sering mengalami konflik akibat Israel yang semakin agresif. Banyak dari warga sipil yang mengalami penyerangan secara brutal. Salah satunya adalah keluarga dari ibu bernama Neveen. Berusia muda dan sempat terkena imbas dari perang di jalur Gaza Utara. Penjelasan Peristiwa Putrinya bernama Rosol masih berusia 6 tahun. Namun sang putri tidak bisa tumbuh bersama kasih sayang ayahnya. Suami Neveen sudah meninggal akibat ledakan bom yang sekolahannya ada di jalur Gaza. Tak hanya meninggal tetapi bom tersebut juga membuat anaknya alami luka-luka sampai cacar permanen. Rosol mengalami cacat permanen tersebut. Komplikasi Anak-anak di negara Neveen sejak kecil sudah terbiasa melihat orang-orang terluka di bagian kaki dan tangannya, termasuk Rosol. Sang anak melihat orang-orang di sekitarnya harus kehilangan bagian tubuh akibat terkena bom. Tentu saja semua itu berpengaruh terhadap psikologis mereka karena anak-anak tersebut sempat melihat ayahnya terbunuh juga akibat ledakan bom. Resolusi Sebagai seorang ibu yang baik dan penuh kasih sayang maka Neveen mencari bantuan psikologis untuk anaknya. Beruntungnya ada konselor UNICEF yang sedang bertugas dan bisa membimbing anak-anak. Rosol pun mengikuti bimbingan tersebut dengan rutin. Koda Bersyukurlah bagi seluruh ibu yang tinggal di negara aman seperti Indonesia. Kita tidak perlu hidup ketakutan akibat mendengar banyak ledakan yang sewaktu-waktu bisa mengenai diri. Andaikata hidup di negara konflik dan mengalami kemalangan seperti Ibu Neveen tetap tidak boleh menyerah untuk mengasuh anak-anak. Kesabaran seorang ibu pasti akan ada hasilnya kelak di akhirat. Contoh Teks Cerita Inspiratif tentang Ayah si Pejuang Nafkah Orientasi Kisah ini benar-benar terjadi di Filipina dimana ada seorang ayah yang rela menjadi kuli agar anaknya bisa mendapatkan gelar sarjana. Tentu saja Kita semua tahu bahwa biaya pendidikan sampai ke jenjang sarjana tidaklah murah. Tidak semua orangtua beruntung menyekolahkan anaknya karena faktor ekonomi. Tidak mau menyerah dengan keterbatasan ekonomi seorang perempuan anak ayah tadi bernama Mailyn Esquelito Akoy rela menjadi kuli dengan mendapatkan bayaran yang cukup untuk menyekolahkan anaknya di jenjang perguruan tinggi. Tentu saja sang anak juga sangat menghargai jasa ayahnya sehingga bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan kuliah. Penjelasan Peristiwa Tentu saja selama bekerja menjadi kuli, beliau sempat mengalami kelelahan yang luar biasa. Tak jarang juga rela untuk mengurangi jatah tidur. Namun sang ayah ini menyadari bahwa anaknya sangat berharga dan ingin melihatnya menjadi orang sukses. Komplikasi Namun pengalaman pahit sempat menimpa keluarganya. Suatu ketika rumah Akoy terbakar sehingga mereka sempat kebingungan ingin tinggal dimana. Belum selesai sampai di situ pengalaman pahitnya, sang anak lelaki Ayah atau kakaknya jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Beliau sama sekali tidak memiliki biaya untuk merawat sang anak ke rumah sakit. Resolusi tidak pernah menyerah dengan kenyataan pahit maka Akoy dan ayah terus berjuang agar Akoy bisa mendapatkan pendidikan terbaik selama berkuliah. Perjuangan tersebut tidak sia-sia meskipun banyak jatuh bangunnya. Akoy bercerita dirinya terus berusaha untuk berpikir positif sekaligus kerja keras. Koda Impiannya untuk bisa lulus sarjana pun tercapai. Kini Akoy bisa melanjutkan masa depan dengan bekerja sebagai seorang lulusan sarjana. Tentu saja ada pelajaran penting yang bisa kita petik dari kisah Akoy. Untuk mencapai sebuah kesuksesan ada proses yang terkadang sangat menyakitkan. Masalah tersebut bisa saja membuat seseorang merasa lelah tetapi orang tersebut bisa memilih untuk bangkit kembali. Selalu terapkan pikiran positif agar membuat Anda punya energi untuk kembali meraih cita-cita setelah terjatuh. — — — Kedua contoh teks Inspiratif tentang ibu dan ayah tadi menceritakan betapa gigihnya orang tua untuk melihat yang terbaik bagi anaknya. Tidak hanya mengerahkan tenaga, tetapi orang tua juga selalu tabah secara mental dalam hadapi berbagai masalah. Pada akhirnya mereka mampu atasi masalah masing-masing. SaptoAfr An engineer who loves to write about education, lifestyle, tech stuff and popular sciences. CP Tweet FB IG

cerita inspiratif tentang orang tua